Bareskrim Polri Hidupkan Kembali Pengejaran Tiga Buronan Kasus Pembunuhan Vina

BERITARECEH.COM - Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri) telah membentuk satuan tugas khusus untuk membantu Kepolisian Daerah Jawa Barat dalam menangkap tiga buronan yang terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan rekannya, M Rizky Rudiana, di Cirebon, Jawa Barat, pada tahun 2016.
Kasus ini kembali mencuat dan menjadi viral di media sosial setelah dirilisnya film “Vina: Sebelum 7 Hari” pada 8 Mei lalu.
“Kami telah mengirimkan tim untuk membantu Polda Jawa Barat,” ujar Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, pada Kamis.
Polda Jawa Barat telah menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk ketiga buronan yang terkait dengan pembunuhan Vina dan rekannya. Kombes Jules Abraham Abast, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, menegaskan bahwa para buronan tersebut tidak memiliki afiliasi dengan penegak hukum.
“Kami telah merilis DPO dengan identitas Andi, Dani, dan Pegi alias Perong,” ujarnya.
Vina, yang saat itu siswi kelas 2 SMK, menjadi korban pembacokan oleh 11 anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Jasadnya, bersama rekannya Eki, ditemukan di trotoar. Awalnya dikategorikan sebagai insiden kendaraan tunggal, penyelidikan selanjutnya mengungkap bahwa kejadian tersebut adalah pembunuhan dan kekerasan seksual. Kasus ini saat ini berada di bawah yurisdiksi Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Marliyana, kakak Vina, merasa senang karena kasus ini diangkat ke layar lebar, sehingga mendorong polisi untuk memperbarui upaya mereka dalam menangkap tiga buronan yang masih buron.
“Dari 11 tersangka awal, delapan orang telah ditangkap, menyisakan tiga orang yang masih buron. Meskipun persidangan telah selesai, ketiganya tetap sulit ditangkap. Film 'Vina' telah menghidupkan kembali minat publik terhadap kasus ini, mendorong penegak hukum untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Persetujuan kami terhadap film ini tidak sia-sia; film ini telah memfokuskan kembali perhatian pada kasus ini,” ujarnya dalam sebuah wawancara pada Rabu.
Selanjutnya, keluarga Vina meminta bantuan pengacara kondang Hotman Paris. Ia mendesak Polda Jawa Barat untuk memanggil keluarga para buronan.
“Saya menduga ada pengaruh dari luar yang mempengaruhi keberadaan tiga buronan lainnya. Tempat tinggal mereka masih belum jelas, sebuah detail yang seharusnya didokumentasikan dalam laporan investigasi,” ujar Hotman Paris dalam konferensi pers di Central Park Mall, Jakarta Barat, pada Kamis.
Hotman Paris mencurigai adanya kekuatan besar yang bermain terkait para buronan tersebut sejak film ini diproduksi.
“Ketika produser film Dheeraj Kalwani mencoba memulai syuting, beberapa personel polisi menghalangi proses tersebut. Hal ini hanya memperdalam kecurigaan bahwa ada kepentingan tertentu yang ingin menyembunyikan identitas orang-orang tersebut,” tegas Hotman Paris.
Ia memohon kepada Kapolri dan Kapolda Jawa Barat untuk segera menuntaskan kasus ini.