BERITARECEH.COM - Konten kreator Willie Salim resmi dilaporkan ke pihak kepolisian terkait konten video mengenai rendang seberat 200 kilogram yang diduga hilang di Benteng Kota Palembang. Laporan tersebut diajukan oleh Palembang Rondoot dan DPP Gencar ke Polda Sumatera Selatan pada Sabtu (22/3/2025) malam.
Laporan ini berlandaskan dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), lantaran konten tersebut dianggap menimbulkan keresahan dan stigma negatif terhadap masyarakat Palembang.
Lebih lanjut, Idazril menyebut bahwa permintaan maaf yang telah disampaikan oleh Willie Salim justru mengindikasikan adanya unsur rekayasa dalam pembuatan konten tersebut.
Di sisi lain, konten kreator asal Palembang, Rondoot, yang dikenal dengan kontennya “Bisa Bahaso Palembang”, turut mengambil langkah hukum dengan melaporkan Willie Salim ke SPKT Polda Sumsel atas dugaan pelanggaran UU ITE.
Menurut Rondoot, upaya meningkatkan jumlah penonton atau pengikut merupakan hal yang lumrah bagi seorang konten kreator. Namun, ia menilai bahwa konten yang dibuat oleh Willie Salim justru berdampak buruk bagi citra masyarakat Palembang.
“Mencari penonton, iklan, dan ketenaran itu sah-sah saja. Namun, sangat disayangkan jika cara yang digunakan justru merugikan nama baik Kota Palembang. Narasi soal hilangnya rendang ini mengarah pada opini bahwa ada pihak yang mencuri, sehingga melukai perasaan warga Palembang,” ujar Rondoot dengan tegas.
Ia juga menekankan bahwa permintaan maaf dari Willie Salim bukanlah alasan untuk menghentikan proses hukum yang sudah berjalan.
“Sebagai seorang muslim, saya tentu memaafkan, tetapi ini bukan hanya soal permintaan maaf. Proses hukum harus tetap berjalan agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” pungkasnya.
