entertainment

Dunia Ritel Bergejolak: Matahari Tutup Gerai dan Pangkas Operasional

BERITARECEH.COM -  PT Matahari Department Store Tbk secara resmi mengumumkan rencana penutupan tujuh gerai hingga akhir kuartal III-2024. Langkah ini diambil sebagai respons atas penurunan laba bersih dan pendapatan yang dialami perusahaan, yang dipengaruhi oleh perubahan pola belanja konsumen dan tantangan di sektor ritel.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp622,2 miliar, turun 1,32 persen dibandingkan Rp630,5 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan Matahari sebagian besar berasal dari penjualan di berbagai wilayah Indonesia, dengan kontribusi terbesar dari Jawa mencapai Rp2,9 triliun, diikuti Sumatra sebesar Rp908,3 miliar, dan gabungan Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku senilai Rp860,6 miliar.

Hingga September 2024, jumlah gerai Matahari berkurang menjadi 147 unit dari 154 unit pada Desember 2023. Dalam menghadapi situasi sulit ini, CEO Matahari, Monish Mansukhani, tetap optimistis terhadap kemampuan perusahaan untuk mempertahankan daya saingnya di pasar.

“Kami terus beradaptasi dengan perubahan dalam lanskap pelanggan dan bisnis ritel. Fokus kami adalah inovasi produk dan meningkatkan pengalaman berbelanja konsumen di gerai-gerai kami. Dengan strategi ini, kami berharap dapat memperkuat posisi pasar dan membangun koneksi yang lebih erat dengan pelanggan kami,” ujar Monish dalam pernyataan resmi pada Jumat (22/11/2024).

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Matahari juga memantau kinerja 20 gerai yang berada dalam daftar pantauan (watchlist). Sebanyak 13 gerai dengan performa rendah direncanakan untuk ditutup pada tahun ini.

“Beragam inisiatif strategis seperti peningkatan kualitas produk, ekspansi merek, dan optimalisasi gerai tengah kami jalankan untuk memperkuat daya tarik Matahari terhadap segmen pelanggan baru sekaligus meningkatkan efisiensi operasional,” pungkas Monish.

Langkah penutupan gerai ini diperkirakan akan diikuti dengan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal sebagai dampak dari efisiensi operasional yang dilakukan perusahaan. Matahari tetap menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan menjaga daya tahan bisnis di tengah tantangan ekonomi yang ada.

Back to top button
Close