Viral! Foto Pernikahan Staf Komdigi Seret Nama Budi Arie dalam Skandal Judi
BERITARECEH.COM - Sebuah foto pernikahan yang diduga memperlihatkan Adi Kusmanto alias Fallen bersama Budi Arie Setiadi dan Zulkarbaen Aoriliatony alias Tony Tomang tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial dan memicu sorotan publik.
Nama Tony Tomang dan Fallen muncul ke permukaan setelah Polda Metro Jaya menangkap mereka atas dugaan keterlibatan dalam kasus perjudian online.
Budi Arie Setiadi, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang kini memimpin Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), menjadi sorotan karena sejumlah mantan stafnya terseret dalam skandal "judol" — istilah yang merujuk pada judi online.
Budi Arie bahkan menghadapi tudingan berat, termasuk dugaan perlindungan terhadap staf yang terlibat dalam operasional situs perjudian tersebut. Jejak digitalnya bersama para staf kini dikuliti habis oleh warganet, termasuk foto yang menunjukkan Budi Arie hadir dalam acara pernikahan seorang staf Komdigi yang kini menjadi tersangka. Foto tersebut diunggah oleh akun X (Twitter) @Gank_Of_Petojo, memperlihatkan Budi Arie dalam balutan batik berdiri di samping mempelai perempuan.
Akibat unggahan ini, nama Budi Arie langsung mendominasi perbincangan di X, menjadi trending topic dengan lebih dari 24 ribu cuitan.
Budi Arie belum memberikan pernyataan resmi mengenai kehadirannya dalam pernikahan yang viral itu. Namun, saat dimintai tanggapan soal kasus ini, ia menegaskan dukungannya terhadap penegakan hukum yang tegas terhadap praktik judi online.
"Kami mendukung sepenuhnya langkah hukum untuk memberantas judol," ucap Budi Arie saat ditemui di GBK Arena, Jakarta, Senin (4/11/2024).
Ia juga membantah tudingan bahwa dirinya melindungi staf yang terlibat, meminta masyarakat untuk mempercayakan proses hukum kepada pihak berwenang.
Sementara itu, Polda Metro Jaya telah menetapkan 14 tersangka dalam kasus ini, termasuk 11 pegawai Komdigi dan tiga warga sipil. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa 11 pegawai Komdigi bertugas mengelola sekitar 1.000 situs judi online agar terhindar dari pemblokiran, dengan keuntungan mencapai Rp8,5 juta per situs.
Kasus ini mencuat setelah penggerebekan sebuah "kantor satelit" di ruko Jalan Ross Garden Nomor 5, Jakasetia, Kota Bekasi, pada Jumat (1/11/2024).