Imbas Pertemuan NU-Israel, MUI Hentikan Sementara Dua Anggotanya

BERITARECEH.COM - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Muhammad Asrorun Niam Sholeh, mengumumkan pemberhentian sementara dua anggota MUI yang diduga terlibat dalam organisasi yang berafiliasi dengan Yahudi. Tindakan ini diambil menyusul pertemuan kontroversial antara anggota Nahdlatul Ulama (NU) dan Presiden Israel Isaac Herzog di Israel.
Asrorun Niam tidak menyebutkan identitas anggota MUI yang diberhentikan sementara, tetapi menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk keperluan klarifikasi setelah pertemuan anggota NU dengan Presiden Israel.
“Meskipun kedua orang ini tidak melakukan perjalanan ke Israel, mereka adalah bagian dari organisasi yang memiliki hubungan dengan Yahudi, dan tahun lalu mereka mengunjungi Duta Besar Israel di Singapura. Kami akan membahas hal ini lebih lanjut, tetapi untuk saat ini, mereka ditangguhkan,” kata Asrorun Niam pada hari Rabu.
Meskipun tidak menghadiri pertemuan dengan Presiden Herzog, keterlibatan kedua anggota tersebut dengan organisasi tersebut mendorong MUI untuk mengambil tindakan awal guna penyelidikan lebih lanjut.
Asrorun Niam, mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dari tahun 2014 hingga 2017, mengutuk pertemuan anggota NU dengan Presiden Herzog, dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak pantas dalam situasi saat ini. Dia mencatat bahwa individu-individu yang terlibat telah memberikan klarifikasi dan menghadapi sanksi atas tindakan mereka.
Sebelumnya, organisasi Muslim terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), mengecam kunjungan lima cendekiawan Muslim ke Israel. Sekretaris Jenderal NU Saifullah Yusuf mengklarifikasi bahwa perjalanan tersebut dilakukan tanpa persetujuan atau izin dari organisasi tersebut.
Media lokal mengidentifikasi mereka sebagai Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania. Zainul adalah seorang pengajar peradaban Islam di Universitas Nahdlatul Ulama, sementara Munawar adalah anggota terdaftar dari unit perwakilan NU di Inggris. Nurul terkait dengan Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia (AIMEP) dan Program Pertukaran Muslim Australia-ASEAN (AAMEP), serta merupakan lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Cirebon.