entertainment

Semuel Abrijani Pangerapan Tinggalkan Jabatan di Kemenkominfo: Akibat dari Kasus Peretasan PDNS 2

BERITARECEH.COM -  Pejabat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, telah mengundurkan diri dari jabatannya menyusul insiden peretasan pada Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) 2. Dalam sebuah konferensi pers pada hari Kamis, Semuel menyampaikan pengunduran dirinya yang efektif mulai tanggal 1 Juli setelah mengajukan secara lisan dan menyerahkan surat pengunduran diri kepada Menteri Komunikasi dan Informatika.

Keputusan ini diambil sebagai tanggapan atas tanggung jawabnya terkait peristiwa peretasan PDNS 2 pada tanggal 20 Juni yang mengganggu pelayanan publik, terutama di bidang pelayanan imigrasi. Meskipun data yang disusupi dalam PDNS 2 belum dapat dipulihkan, layanan pemerintah yang terkena dampak telah berhasil dilanjutkan.

Semuel menegaskan bahwa sebagai Direktur Jenderal yang bertanggung jawab atas transformasi pemerintahan, ia menerima tanggung jawab moral atas insiden tersebut dan merasa seharusnya dapat menangani situasi ini dengan lebih baik.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dijadwalkan akan mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengunduran diri Semuel, sementara Kementerian sedang mengambil langkah-langkah untuk menunjuk pengganti Semuel yang akan mengawasi perkembangan kasus peretasan PDNS.

Setelah mengundurkan diri, Semuel menyatakan komitmennya untuk tetap berfokus pada transformasi digital Indonesia meskipun tidak lagi menjadi bagian dari pemerintahan.

Presiden Joko Widodo juga menanggapi peristiwa peretasan PDNS 2 dengan memastikan bahwa pemerintah telah mengevaluasi seluruh masalah terkait dan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Sementara itu, kelompok peretas Brain Cipher yang bertanggung jawab atas serangan tersebut telah mengumumkan rencana untuk menyediakan kunci dekripsi bagi data yang diretas. Mereka mengumumkan niat mereka untuk menyediakan kunci dekripsi secara gratis setelah sebelumnya meminta uang tebusan sebesar $8 juta. Brain Cipher juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas gangguan yang ditimbulkan oleh tindakan mereka, menekankan bahwa peretasan tersebut tidak memiliki motif politik.

Back to top button
Close